Pembukaan dilakukan Wali Kota Pekalongan, Mohamad Basyir Ahmad dengan ditandai pemecahan kendi berisi air rob di halaman luar pameran disaksikan Direktur Eksekutif Budi Santoso Foundation (BSF), Adi Ekopriyono, Kepala Cabang Bank Jateng, Ilyas dan Wakil Pemimpin Redaksi Suara Merdeka, Gunawan Permadi.
Rangkain roadshow pameran hasil kerja sama Suara Merdeka, Pemerintah Kota Pekalongan, Bank Jateng, Budi Santoso Foundation (BSF), dan Hotel Sahid Mandarin Pekalongan ini digelar mulai 22-27 November.
Wakil Pemimpin Redkasi Suara Merdeka, Gunawan Permadi mengatakan, pameran tersebut merupakan bentuk kegelisahan perupa di Semarang dan Jateng terhadap musibah air pasang atau rob.
‘’Ini bagian dari kampanye perupa untuk menggugah kesadaran masyarakat akan bencana rob. Sebelumnya, pameran ini digelar di Jakarta (Galeri Nasional) sekitar Juni 2013, Semarang di Galeri Semarang, Purwokerto, dan berakhir di Pekalongan,’’ ucapnya di sela-sela acara yang dipandu oleh MC Oji Kamali.
Menjadi Berkah
Selain menggugah kesadaran masyarakat, pameran ini diharapkan bisa memberikan gambaran bahwa masalah rob diharapkan tidak menjadi bencana tetapi bisa menjadi berkah bagi semua.
Diungkapkannya, karya yang dipamerkan hanya 50 persen dari seluruh karya yang digelar di Galeri Nasional. Hal itu dikarenakan sebagian karya ada yang dipamerkan dan diikutkan dalam lomba di tempat lain.
Wali Kota Pekalongan, Mohamad Basyir Ahmad mengatakan, pameran tersebut sangat penting karena seni bisa menjadi pelunak hati. Dengan seni seperti halnya seni rupa, bisa membuat nurani kita bicara dan memahami situasi yang sedang dialami.
‘’Rob bisa menjadi musibah namun bisa juga menjadi berkah. Itu tergantung dari bagaimana kita menanggapi dan mengatasinya,’’ kata Wali Kota dalam acara yang dihadiri oleh Dewan Kesenian Pekalongan, Aan Jindan, dan GM Hotel Sahid Mandarin Pekalongan, Aris Dwi.
Sementara pameran yang dibuka untuk umum tersebut menarik banyak pengunjung, baik dari seniman dan masyarakat untuk melihat karya-karya perupa Jateng bertema rob.
Mereka begitu antusias melihat dan mengabadikan karya-karya seperti milik perupa Pekalongan berjudul ‘’Pasrah’’ karya Ahmad Soleh, ‘’Menjadi Layu’’ karya Arifin Jombor, ‘’Transportasi’’ karya M Rohman, dan ‘’Surat dari Laut’’ karya Huda.(J12-15)
Bangunan | Benda-benda dan Produk Makanan | Binatang | Kendaraan dan Transportasi | Kesenian Budaya | Landscape Perkotaan Pedesaan | Manusia dan Aktivitasnya | Pasar dan Pedagang | Ruang Publik dan Ruang Privasi | Tumbuh-tumbuhan
Anda suka dengan postingan ini silahkan klik tombol ini
Recent Post
Follow @USk_Pekalongan
Bagi Anda pengguna Android silahkan download aplikasi USk Pekalongan For Android disini
Dilarang mempergunakan gambar sketch kami tanpa se-izin yang membuat sketch
Pindai QR Code ini, untuk mendapatkan artikel di atas :)
0 comments:
Post a Comment